Rabu, 01 April 2015
Love him?
Dia memang sulit untuk aku dapatkan, Menggapainya bagaikan menggapai angin,
Ia mempunyai sosok yang sempurna dengan semua yang ada pada dirinya. Memang mustahil untuk bisa aku gapai tangannya dengan mudah.
Pikiranku melayang-melayang entah kemana, mencoba untuk mengahlihkan pikiranku dari sosoknya, sosok yang memang sulit untuk aku hilangkan begitu saja dari pikiranku, aku terus menghela nafas tanpa aku sadar aku terus melirik ke arahnya yang sedang tertawa dengan ciri khas suaranya yang lantang. Ah senyuman itu, aku begitu menyukai senyumannya.
Aku masih tak mampu untuk menatap matanya, dihadapannya aku bagai burung yang tak bersayap, bagai daun kering yang sudah jatuh dari tangkainya, bagai kayu yang sudah rapuh. Hanya sekedar menatap matanya pun aku tak sanggup apalagi mengucapkan satu patah kata untuk berbincang dengannya. Mungkin hanya di mimpiku saja aku dan dia bisa berbincang dengan leluasa tanpa ada rasa malu diantara aku dengannya.
Sekali lagi aku menghela nafas berat, melihatnya tengah bergurau bersama teman-temanku. Disini aku bagaikan mahluk tak kasat mata, melirikku saja dia tidak apalagi sekedar menyapa atau tersenyum kepadaku. Mungkin aku saja yang terlalu berharap lebih padanya.
Berkali-kali aku coba untuk menepis semua perasaan aneh ini tetapi, semakin aku mencoba untuk menepisnya perasaan ini semakin berkembang, mematahkan semua kekuatan yang aku punya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar